PT. Royal Coconut Belum Produksi Migor -->

Advertisement

PT. Royal Coconut Belum Produksi Migor

 MARPOL HETHARIA
Thursday, April 7, 2022

 





JurnalSulut.com, MINUT - General Manager (GM) PT. Royal Coconut (RC), Alexander Gala menerangkan perusahaannya belum memproduksi minyak goreng (migor). Sebab yang diolah masih bersifat bahan mentah, tepatnya minyak goreng yang diproduksi belum layak dikonsumsi.

Hal ini disampaikan Alexander saat berbincang-bincang dengan Kapolres Minahasa Utara (Minut), AKBP Bambang Yudi Wibowo SIK di PT. Royal Coconut yang berlokasi di Kelurahan Saronsong I, Kecamatan Airmadidi, Minut, Rabu (06/04/22).



Kapolres AKBP B Yudi Wibowo menjelaskan, pemantauan yang dilakukan jajarannya, juga didampingi instansi terkait beberapa hari terakhir ini, guna memastikan arus perdagangan minyak goreng khusus di wilayah hukum Mapolres Minut, di Sulut secara umum.



Dalam pantauan di PT. RC, Kapolres didampingi Kapolsek Airmadidi Iptu Melky Sadrack SH, Kasi humas Polres Minut Iptu Ennas Firdaus at., S.Sos, serta beberapa anggota Polsek Airmadidi.


Lanjut Alexander, PT. Royal Coconut selama ini hanya memproduksi bahan setangah jadi. "Bahan mentah ini kemudan dikirim ke Surabaya atau pabrik yang mengolah minyak goreng siap komsumsi (sesuai pesanan). Bahan bakunya diambil dari kulit ari kelapa," terangnya.


Alexander menjelaskan, kulit ari kelapa mangandung bahan minyak berkadar tinggi. Prosesnya, kulit ari kelapa dikeringkan, setelah itu dimasukan ke mesin expeler yakni alat press, hasil olahan ini belum bisa dikonsumsi.

"Selama stok kulit ari kelapa lancar, PT. RC bisa memproduksi 50 s/d 60 ton. Produksi bahan setengah jadi bisa berkisar 21.000 kg (21 ton), mungkin 1 konteiner ukuran 20 feet," ulas Alexander.


Dia menambahkan, PT. RC belum bisa produksi migor (bahan jadi), lantaran butuh proses lagi dicampurkan bahan kimia yang di import dari Ukraina. Apalagi wilayah ini masih bergejolak, perang dengan Rusia. sehingga "Terhambatnya pasokan bahan kimia yang dibutuhkan untuk produksi minyak jadi, berdampak terhadap kelangkaan minyak goreng," ujarnya memperkirakan.


Alexander menegaskan, seluruh karyawan PT. RC juga sudah divaksin, dosis I dan II. Untuk vaksin booster sekitar 70 %. "Karyawan juga wajib patuhi Prokes, juga alat pelindung diri saat bekerja," kuncinya.

Sebelumnya, Kapolres Minut bersama jajaranya telah memantau sejumlah gudang distributor, termasuk perdagangan migor di pasar tradisional beberapa waktu lalu. (*/Vq.M)