Jurnalsulut.com, Minut — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd memberikan apresiasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), program strategis yang digagas Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Ditegaskan, program strategis wujud komitmen pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, telah memperlihatkan upaya nyata dalam mengatasi persoalan stunting, dari hulu hingga ke hilir.
Hal ini disampaikan Dr. Wihaji saat
bertandang di Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sabtu (11/10/25) yang juga dihadiri Bupati Minut diwakili Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, dr Jein Simon.
“Saya nilai gerakan orang tua stunting di Minut sudah sangat baik, dengan upaya strategis ada keterlibatan dan dukungan masyarakat setempat,” sebut Menteri Dr. Wihaji senang melihat langsung program strategis dan berbagai tantangan Pemkab Minut terkait upaya penanganan stunting.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Mendukbangga/Kepala BKKBN ikut menyerahkan berbagai bantuan bagi keluarga berisiko stunting, seperti bantuan makanan bergizi, uang tunai, serta bantuan perbaikan rumah (bedah rumah).
Penyerahan bantuan turut disaksikan Camat Talawaan Alexander Warbung SIP, jajaran perangkat daerah dan masyarakat Desa Wusa.
Sementara Kadis Duk KB, dr Jein Simon mengapresiasi perkunjungan Mendukbangga notabene Kepala BKKBN di Kabupaten Minahasa Utara merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah pusat dalam mempercepat penurunan stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
dr Jein Simon menjelaskan, dalam setiap kesempatan Bupati Joune Ganda terus memberikan perhatian, mendorong seluruh jajaran Pemkab menetapkan persoalan stunting sebagai prioritas, program yang harus dikerjakan secara keroyokan.
“Bahkan Bupati Joune Ganda menekankan keberhasilan penangganan stunting bukan soal penghargaan, akan tetapi implementasi di lapangan dan kerja kolaborasi agar bisa dirasakan oleh masyarakat,” sebut dr Jein mengutip pernyataan bupati JG.
Ia menerangkan, selain program orang tua stunting, dengan melibatkan jajaran dinas pendidikan secara masif mulai dari anak usia di level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Yang pasti Bupati telah memerintahkan Dinas pendidikan untuk keroyokan wujudkan program PAUD ZERO STUNTING,” sambung dr Jein.
Diketahui, Bupati Joune Ganda telah mencanangkan “Paud Zero Stunting” ditandai dengan pembagian susu gratis kepada ribuan anak di lapangan kantor Bupati, Rabu (08/10/25).
Afn