Kadis Pariwisata Audi Sambul Apresiasi SGD Pariwisata Berbasis Budaya Menunjang KEK Likupang -->

Advertisement

Kadis Pariwisata Audi Sambul Apresiasi SGD Pariwisata Berbasis Budaya Menunjang KEK Likupang

Sunday, June 20, 2021

 




Minut-JurnalSulut.Com-Dalam menunjang Potensi budaya di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ini, perlu adanya dukungan dari tokoh-toko adat untuk menunjang Kawasan Ekonomi Kjusus (KEK), agar 

pengembangan budaya serta pariwisata di Minut semakin maju dan di kenal hingga mendunia..


"tujuan dilaksanakannya pembahasan dari Focus Group Discussion (FGD) dalam mengembangkan Pariwisata yang berbasis budaya ini sala satunya untuk menunjang KEK di Likupang, yang digelar oleh Bumi Lestari, Genpi Minut, Pemkab Minajasa utara serta yayasan keluarga besar Maramis, kegiatan ini dilaksanakan diaula lantai 3 kantor Bupati Minut.Sabtu (19/6/2021).


"Lanjut, hadir sebagai pembicara saat itu adalah, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Drs Fendy Parengkuan, Dr Ivan Kaunang SS.M.Hum, Dr Edwin Wantah M.PD.MA, Ambrosius Loho S.Fils.M.Fill, Hendri Gunawan S.S.MA, Steven Sumolang S.Sos.M.Si, Nando Pangemanan ST, Audy Sambul S.Sos dan Reinard Wewengkang. 


"Saat Bersamaan, Bupati Minahasa utara, Joune J.E Ganda SE yang diwakili oleh Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Minut Audy Sambul, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggara acara tersebut, karena saran-saran serta masukan yang sangat baik untuk pembangunan pariwisata Minut banyak didapat dalam pertemuan ini, dan pastinya akan kami tindaklanjuti hingga sampai pelaksanaan di lapangan."tutur kadis pariwisata Audi Sambul.


"Dilain kesempatan, Fendy Parengkuan yang merupakan member kebudayaan menjadi  sumber inspirasi utama bagi pariwisata pada acara tersebut, ia menyebutkan bahwa, dengan adanya Budaya di daerah ini, maka pariwisata bisa kami kategorikan ada dan nyata atau original, seperti contohnya budaya Minahasa tentu hanya ada di Minahasa, dan tentu sangat membutuhkan

konsep-konsep yang jituh untuk memajukan pariwisata dan budaya dalam era wisata saat ini, dan tuanya saya akan menyodorkan konsep cluster serta tapal kuda, atau kata lain, kita bisa buat Culster Likupang Tatelu, Cluster Dimembe, Cluster Airmadidi, Cluster Kema dan lainnya, bahkan masih banyak keunikan budaya di Minut yang belum tuntas digali seperti, kesamaan pembawaan budaya antara orang Tondano dan orang bajo di Pulau Nain Minut maka ini yang harus kita eksplore," ujarnya. 



"Adapun Steven Sumolang mengatakan, daerah Likupang sangat kaya akan budaya, karena masyarakatnya sangat berkelebihan dengan adanya budaya pesisir masyarakat Sangihe yang sering mereka pertontonkan pada acara-acara besar seperti mapalus di Minahasa, adapun pengolahan tradisional seperti pekerjaan kopra dan lainnya. Ini yang musti kita gali, dan kesemuanya ini perlu kita pertimbangkan dengan sebaik mungkin tentang bahaya yang mengancam budaya yang ada." bebernya 


"Dalam acara tersebut, ketua Panitia SGD Minahasa Utara Dave Lolowang, berterima kasih kepada Pemkab Minut serta para narasumber yang hadir. "Ini kami lakukan semata karena kepedulian terhadap perkembangan pariwisata di Minut, khususnya Likupang yang telah ditetapkan sebagai satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia."tutupnya.(fm)