Bupati Joune J.E Ganda SE Dan Wabup Kevin W Lotulung SH.MH, Apresiasi Festival Kolintang Minut Hebat 2021 -->

Advertisement

Bupati Joune J.E Ganda SE Dan Wabup Kevin W Lotulung SH.MH, Apresiasi Festival Kolintang Minut Hebat 2021

Thursday, June 10, 2021

 


Minut-JurnalSulut.Com- Kolintang adalah alat musik yang berasal dari tanah Minahasa yang cukup terkenal dan kini diangkat sebagai tema dalam daftar festival kolintang Minut Hebat di tahun 2021, dam untuk mengembalikan populeritas musik kolintang yang berasal dari tanah Minahasa ini, akhirnya  pemerintah kabupaten Minahasa Utara mampu membawa Kolintang masuk dalam daftar musik dunia.


"Ini adalah sebagian sejarah musik Kolintang, yaitu musik kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa, Sulawesi Utara,  Indonesia. Kolintang terbuat dari bahan dasar kayu, seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya yang tersusun sedemikian rupa sehingga dapat membentuk garis-garis sejajar, dan bila dipukul kolintang dapat mengeluarkan bunyi yang rentang suara yang panjang, dapat mencapai nada-nada tinggi (high pitch note) maupun rendah (low pitch note).


Nama Kolintang itu sendiri berasal dari bunyi: Tong (low pitch note), Ting (high pitch note) dan Tang (moderat pitch note). In the local language, the invitation “Let us do some TONG TING TANG ” is: “Mangemo kumolintang” . Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: “Mari kita ber Tong Ting Tang” dengan ungkapan “Mangemo kumolintang”. dan dari kebiasaan itulah muncul nama “Kolintang” untuk alat yang digunakan bermain. 


Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari satu melodi dengan susunan nada diatonis, dengan jarak nada 2 oktaf, dan sebagai pengiring dipakai alat-alat string seperti gitar, ukulele dan stringbass. Pasca perang dunia II barulah kolintang mulai berkembang ke arah alat musik universal, Tahun 1954 kolintang sudah dibuat 2 ½ oktaf (masih diatonis). Pada tahun 1960 sudah mencapai 3 ½ oktaf dengan nada 1 kruis, naturel, dan 1 mol. Dasar nada masih terbatas pada tiga kunci (Naturel, 1 mol, dan 1 kruis) dengan jarak nada 4 ½ oktaf dari F s/d C. Dan pengembangan musik kolintang tetap berlangsung baik kualitas alat, perluasan jarak nada, bentuk peti resonator (untuk memperbaiki suara), maupun penampilan. Saat ini Kolintang yang dibuat sudah mencapai 6 (enam) oktaf dengan chromatisch penuh .


"Kegiatan Festifal Kolintang Minut Hebat 2021 ini akan berlangsung hari ini Kamis -Jumat (10-11/21) yang Bertempat di aula kantor Dinas Pendidikan Pemkab Minahasa utara (Minut).


"Adapun kegiatan Festifal ini yang sudah melewati technical meeting serta penyampaian kriteria penilaian oleh panitia yang dipimpin langsung oleh ketua panitia Dr. Jane E. Sangian, S.Pd.,M.Si bersama Prof. Dr. Perry Rumengan, M.Sn. (Sendratasik Unima).


"Dalam kegiatan Festival Kolintang Minut Hebat 2021 ini, ternyata diapresiasi serta dukungan penuh oleh Bupati Joune J.E Ganda SE yang sebagai ketua Persatuan lnsan Kolintang (Pinkan) Sulut, dan Wakil Bupati Kevin W Lotulung SH.MH juga turut mendukung penuh akan acara yang dilakukan oleh dinas pendidikan, karena kami juga sudah membangun komitmen untuk memajukan dan melestarikan kebudayaan yang ada di kabupaten Minahasa Utara yang kita cinta ini."



"Lanjut menurut Prof Perry, panitia telah mempersiapkan alat musik lengkap dengan sound untuk digunakan oleh peserta dengan kualitas baik. Sehingga para peserta yang akan mengikuti festival nanti bisa menampilkan pertunjukan terbaik. "Kriteria penilaian yang diantaranya instrumen sebesar 80 persen dan 20 persen untuk vokal. Nantinya akan ada 5 juri indpenden yang akan menilai," ujarnya sembari menyebut jika pendaftaran peserta masih akan dibuka hingga pekan depan dan terbuka untuk umum dengan kategori yang akan diperlombakan.


"Dilain kesempatan, ketua panitia Dr. Jane Sangian menambahkan, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan Festifal Kolintang Minut Hebat 2021 ini, yang paling utama adalah setiap peserta wajib mematuhi protokol kesehatan, serta sudah berkoordinasi dengan tim gugus covid-19 dan pastinya sudah melaporkan kegiatan ini kepada Bupati Joune J.E  Ganda SE terkait kesiapan pelaksanaannya.


"Untuk itu, protokol kesehatan yang paling utama,dan Festifal ini sebagaimana tema dan sub tema yang diusung, tentunya kami mengharapkan agar pelestarian musik Kolintang menjadi tanggung jawab kita bersama yang sebagai warga Minahasa Utara, dan juga kita harus tunjukkan kepada dunia bahwa musik kolintang di tanah Minahasa telah berkembang dan tetap dilestarikan pada acara-acara yang berlangsung di tanah air kita, selain itu guna  memberi edukasi sekaligus memperlebar ruang gerak seluruh masyarakat untuk mempraktekkan musik kolintang dalam kehidupan bersama,"tutup Sangian sembari menambahkan untuk juara dan hadiah panitia menyediakan uang tunia hingga puluhan juta rupiah dan tropi.(FM)