JurnalSulut.Com, MANADO - Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) semakin dekat.
Tak heran, sejumlah figur notabene calon pemimpin Sulut kedepan sudah semakin ramai diperbincangkan publik.
Bahkan, beredar kabar di kalangan masyarakat bawah mencuat nama Brigadir Jendral Polisi (Purn) "Wenny Warouw," calon dari Partai Gerindra ini mulai hangat dibicarakan publik serta masyarakat Sulut, bakal maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala (Pilkada) Sulut ke depan.
Nama Brigjen Polisi (Purn) Wenny Warouw tak asing lagi bagi masyarakat Sulut. Sebab, perwira tinggi di jajaran Kepolisian dengan pangkat satu bintang ini merupakan putra asli ‘Tanah Toar Lumimuut’ yang lahir di Tondano pada 13 Juni 1950, anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Lucas Engelbert Warouw (Ayah), seorang petani cengkih dan kelapa dari Desa Tulap Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa, dan Laurentia Pakasi (Ibu), seorang pelayan di Gereja GMIM Tulap.
Diketahui, karir Pendidikan Wenny Warouw, Pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Kepolisian Sukabumi dan Magelang pada tahun 1973, setelah di tahun 1981, kemudian mengikuti Pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, selanjutnya mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan (SESPIM) Polri, Bandung tahun 1988, serta Sekolah Staf dan Komando (SESKO) ABRI, Bandung tahun 1995.
Karir lainnya diantaranya, telah mengabdi 34 tahun di Kepolisian Negara, sempat juga menjabat sebagai Direktur Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Direksus Bareskrim) Polri pada 2006-2008 dan sebelum menjabat di Bareskrim, beberapa jabatan di kepolisian pernah dipegang oleh Wenny Warouw mulai dari Kapolsek Borobudur, Jawa Tengah (1974-1978), Kapolres Poso (1987-1991), dan Wakapolda Bali pada 2001 hingga pensiun dalam pangkat yang terakhir sebagai Brigadir Jenderal (Brigjen).
Disisi lain, Wenny Warouw juga dikenal sebagai seorang investigator ulung, bahkan sempat menjabat sebagai Direktur Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Direksus Bareskrim) Polri masa bakti 2006-2008. Yang bersangkutan sempat dipercayakan tugas khusus membidangi penyidik kasus tindak pidana di bidang Perbankan, Pajak, Asuransi, Cyber Crime, Money Laundering bahkan hak atas kekayaan intelektual.
Masa akhir karirnya Wenny Warouw pada saat itu bukan terdiam disitu, bahkan keinginannya berkarya untuk negeri tercinta ini makin menunjukan semangat juangnya setelah bergabung dengan Partai Gerindra dan sempat menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra periode 2014-2019 juga tergabung di Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum dan HAM.
Dilain kesempatan, Iwan Moniaga yang pernah menjabat Presidium GMNI periode 2006-2008 mengatakan saat ini Partai Gerindra belum mempunyai kandidat dan figur untuk gubernur dalam pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Utara tahun 2024 nantinya bahkan lwan Moniaga menilai sosok mantan Anggota DPRI 2014 – 2019 ini adalah merupakan calon yang tepat dan cocok untuk diusung Partai Gerindra menjadi kandidat calon Gubernur Sulut nanti, begitu juga harapan ini agar bisa terwujud untuk Sulut yang sudah maju, lebih maju lagi," tegas lwan Moniga
Lanjutnya, dalam pandangan politik Brigadir Jendral Polisi (Purn) Wenny Warouw sudah sepantasnya diusung Partai Gerindra menjadi kandidat calon Gubernur Sulut nanti, hal ini bahkan bisa dibuktikan saat Wenny Warouw mengikuti kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) hingga mendulang 35.660 suara, sehingga bisa mengantarkan dirinya ke senayan duduk di DPR RI mewakili daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara,” sebut Iwan Moniaga dalam dialog bersama sejumlah insan pers, Sabtu (03/06/23). (Fq.M)